Selasa, 22 April 2008

Pilihan Dikotomis: Suka Mendol atau Tidak Suka!.

Sejak tahun 2002 akhir, menu dan selera makan Wildan mengalami perubahan yang sangat besar. Usia 2 tahun sampai dengan usia 6 tahun, Dia HANYA mau makan mie, dan telur. Betul-betul hanya dua jenis itu yang dia makan sebagai makanan pokok. Bila sehari perlu makan tiga kali, maka yang tiga kali dia makan mie. Sementara telur bisa lebih dari tiga butir sehari. Selain makanan pokok yang tidak lazim itu, soal jajanan dia hanya mau roti (terutama roti kukus) dan biskuit. Lainnya tidak mau. Apalagi kue basah, memandang saja nampak dia jijik. Nah, pada tahun 2002 berkat paksaan ayahnya dan bantuan para gurunya di sekolah autisme, Wildan mulai mau makan nasi dan sayuran.


Mula-mula sangat sulit merubah menu makan Wildan. Ayahnya harus bertindak "super jahat" tanpa kompromi memaksa Wildan mencicipi dan menelannya. Sampai dia muntah-muntah. Usaha memasukkan nasi dan sayur ke mulutnya terus dilakukan secara konsisten. Sampai dengan minggu kedua, mungkin Wildan capek juga memberontak, dia mulai menurut dan agaknya memilih kompromi dengan memakannya tanpa paksaan lagi. Bahkan pada minggu-minggu berikutnya, dia mulai bisa menikmati nasi dan sayuran. Bulan berikutnya sampai sekarang terjadi perubahan drastis....dia mulai melahap semua jenis sayuran, khususnya yang berwarna hijau!.


Seleranya pada sayuran hijau sungguh diluar dugaan. Seolah Wildan ingin membayar 'hutang' empat tahun sebelumnya yang tidak kemasukkan satu sayurpun!. Paling disukai adalah sayur kangkung yang ditumis. Pada prinsipnya Wildan sangat alholic dengan masakan yang berbumbu bawang putih dan bawang merah yang digoreng. Sehari bisa habiskan satu unting sampai dua unting sayur hijau (di Malang, harga satu unting sekitar Rp.1000). Tidak jarang tumis kangkung dia makan tanpa nasi.


Soal lauk pauk, telur masih digemari terutama telur mata sapi dan telur dadar. Daging sapi dan daging ayam, asalkan lunak dia senang banget. Terutama daging ayam. Paling menghebohkan adalah saat dia menyukai lauk tertentu. Pada tahun 2007 adalah era maniac dengan lauk bakwan jagung manis. Saking demennya, sampai-sampai orang lain tidak boleh ambil lauk itu. Dia akan jaga saat jagung mulai dibersihkan, dia tungguin saat jagung di haluskan..bahkan dia pastikan jangan sampai ada yang tercecer ha..ha..., diawasinya saat kami goreng, trus tugas Wildan adalah meletakkanya di piring dan di 'kuasai'nya. Saya harus bilang, "Wil, minta jagungnya...". Baru dia beri, itupun dipilihkan yang paling kecil!.


Tahun 2008 ini dia sudah ogah-ogahan dengan bakwan jagung bahkan hampir tidak mau. Agaknya tahun ini akan jadi era maniac MENDOL. Tahu mendol?. Itu lho lauk dari tempe kedelai yang dibumbu dengan kencur, daun jeruk purut, tumbar, bawang merah, bawang putih. Dicampur terus dihaluskan, dikepal-kepal kecil (sebesar biji durian ukuran sedang) lalu di goreng eh...Wildan lebih suka dibalut dikit dengan tepung (kami campur dengan tepung tapioka atau tepung beras). Wah, menu mendol membuat Wildan gak bisa berhenti makan rasanya...tambah..tambah..dan terus tambah...Sampai-sampai demi kesehatan perut, saya hanya keluarkan mendol sejumlah cukup untuk makan sekali. Pas-nya Wildan sekitar 5-6 biji.


Perilaku Wildan dalam urusan makan ini memberi pengetahuan tentang karaktristik khas-nya. Yaitu cenderung ekstrem dalam urusan suka tidak suka. Bila dia suka akan sangat suka, bila dia tidak suka juga akan sangat tidak suka. Tidak ada satupun menu yang menunjukkan dia sedang-sedang saja suka-nya. jadi apa yaaa...selera makan Wildan itu hanya ada dua pilihan dikotomis: Hitam atau Putih. Suka atau Tidak.

Kamis, 17 April 2008

Pernak-Pernik Ritual Sebelum Tidur



Salah satu ciri penyandang autis adalah memiliki aktivitas ritual. Begitu pula dengan Wildan. Aktivitas ritualnya yang paling nampak adalah menjelang tidur. Wildan memiliki barang-barang kesukaan yang bagi kami terasa "aneh". Barang-barang tersebut antara lain adalah sebuah bantal tanpa sarung yang memiliki biji-biji kapuk, sebuah block note saku dengan sampul kulit imitasi warna biru, selimut satin yang sudah berusia 10 tahun lebih, dan sebuah key board komputer yang tidak terpakai!.

Barang-barang tersebut terasa aneh karena keadaannya sudah 'bujubuneng', sementara Wildan begitu cinta sama barang-barang tersebut. Bantal warna merah misalnya, sudah berkali-kali bantal itu harus kami jahit. Kami punya banyak bantal, tapi Wildan hanya mau yang warna merah dan berisi kapuk yang banyak bijinya. Biasanya biji kapuk akan di"giring' Wildan menuju pojok bantal. Nah, dia kemudian akan asyik 'menthil' deh'.

Sama dengan si bantal merah, selimut satin warna blewah keadaannya juga robek-robek. Bahkan sisi dalam selimutpun busanya sudah habis. Wildan sendiri tidak nyaman dengan keadaan robek tsb, makanya dia selalu mentodorkan selimutnya untuk dijahit. Tetapi tidak mau ganti. Suatu ketika ibuk membelikan selimut baru warna merah dari bahan bulu yang sangat ringan tetapi hangat. Setiap waktu ibuk memasukkan konsep pada Wildan bahwa itu adalah selimut baru Wildan. Dua hari setelah beli, saat Wildan tidur...kami coba ganti selimutnya dengan selimut baru....sedetik...semenit..sepuluh menit...tiba-tiba Wildan bangun dan menyingkap selimut barunya, trus mengambil selimut lama...dan tidur lagi seolah kami tidak ada disekelilingnya. Besuknya, kami ulang usaha mengganti selimut. Pada waktu itu, akirnya Wildan juga tetap terbangun dan tidak mau tidur lagi!. Sejak itu kami tidak berni lagi mengganti selimut......

Keyboard komputer adalah keyboard yang sudah rusak. Rupanya Wildan sangat menikamti bunyi tuts-nya ketika dipencet tek..tektek..tek.. Dia akan mencet-mencet terus seperti orang mengetik. Dilakukaknya sambil duduk, berjalan, maupun tiduran...Bahkan menjadi tanda bagi kami saat dia ditawari makan dan setelah melihat menunya trus mengambil keyboards..tandanya dia cocok dengan menu makanannya. Padahal....key board itu sekarang sudah patah jadi dua (tapi gak sampai putus) dengan ujung-ujung yang sudah retak!.

Tidak kalah mengenaskan kondisi block note sampul kulit imitasi. Sebenarnya itu block note saya diberi teman yang menjadi reporter RRI. Waktu Wildan melihat ada di tas saya, dia mengambilnya dan mulai 'meguasai'nya. Digambari dengan beraneka bednera negara sedunia, gambar presiden, dan apapun coretan bollpoinnya. Sekarang isi block note sudah sobek dan menhilang, tinggal sampulnya saja!.

Tetapi jangan coba-coba menyembunyikan barang-barang Wildan tersebut karena dia gak akan tidur dan terus rewel, bila barang-barang tersebut tidak berada disampingnya. Jadi bisa dibayangkan deh, setiap Wildan mau tidur, kami semua panik mencari barang-barang tersebut!.

Horeeee..Wildan Semangat Lagi

Hari sabtu 12 April, Wildan pergi ke sanggar lagi. Kata ayahnya yang anter dia, di sanggar Wildan nampak hepi. Apalagi sabtu sore itu banyak temannya. Duh, lega banget deh. Lumayan bisa mengurangi persaingan berebut lap top di rumah he..he..

Nah, Hari Rabu, 16 April kemarin, Wildan sudah nampak tidak sabar ingin berangkat ke sanggar. Pagi itu dia cepat mandi, ambil perangkat gambarnya ..eh, pake baju dulu lengkap dengan sepatu ketsnya. Duh, wajahnya berbinar cerah (lho..mata apa wajah ya yang berbinar?). Sejenak kusandera ayahnya untuk memotret kami (aku dan Wildan). Klik...hasilnya kurang memuaskan...saat mau di foto ke dua, Wildan sudah marah karena ingin segera berangkat. ceileee.....kalo lagi mau, dia mah gak sabaran segera ke sanggar. Coba ingat, beberapa hari bahkan hampir dua minggu dia mogok ke sanggar.

Yah begitulah...moody banget. Itu khas autis apa khas seniman yach????>

Rabu, 02 April 2008

Kalo Wildan Lagi Enggan ke Sanggar Lukis





Sudah lebih dari seminggu ini Wildan tidak mau berangkat ke sanggar lukis di Desa Caru, Pendem. Dia punya kegiatan yang mengasyikkan, yaitu main game di komputer.

Maklumlah sudah cukup lama komputernya rusak. Baru seminggu ini sudah bisa digunakan lagi, jadi mungkin Wildan rindu main zuma. Untungnya selain main game, Wildan juga gunakan fasilitas paint untuk menggambar di komputer. Gambarnya lumayan juga. Kulihat di arsip, pernah dalam tiga hari pertama sejak komputer rumah bisa digunakan, Wildan telah menyimpan 148 gambarnya. Kuamati tema gambar yang ada meliputi aneka gambar capung berwajah, logo PDI-P, phas foto presiden dg latar belakang bendera, kegiatan dalam rumah potong ayam, masjid, monumen, aneka komposisi warna, bayangan, dan buah-buahan. Ada juga beberapa gambar orang dalam aliran naif.




Contoh karya Wildan dalam Paint.