Jumat, 20 Mei 2011

Avatar Wildan


Apa yang bisa kutulis, anakku?. Betapa susah mendapatkan feel tanpamu dalam keseharian ini.

Beberapa hari ini ayah, mama, dan adek merasakan pandangan kakak sepertinya sedang sediiih. Matanya sayu walau wajahnya tetap bercahaya. Mama tidak seberani ayah dalam mengungkapkan perasaan tentang keadaan Wildan karena mama tidak mau terjebak dalam kesedihan dan membuat suasana menjadi sedih atau pesimis. Berat rasanya menyimpan semua dalam hati!.

Minggu ini, ayah membuatkan account untuk Wildan di facebook. Ayah berharap mama ikut meramaikan status tersebut. Tapi, mama hanya diam. Hanya bisa mengikutinya tapi tidak aktif mengisinya. Mama tidak berani mencegah, namun juga tidak berani terlibat. Hari-haripun berlalu sejak itu, dan ayah larut dengan status Wildan. Baru pagi tadi mama sedikit buka suara, “kenapa ayah lakukan itu?.”. Ayah jelaskan, akhir-akhir ini dia melihat Wildan seolah sangat sendirian, jauh dari masyarakat bahkan jauh dari orang lain. Dimata ayah, hari-hari Wildan begitu terasa sepi dan sendiri. Jadi ayah ingin Widan dikenal oleh oran lain, eksistensinya dikenal oleh banyak orang melalui facebook.

Ayah menciptakan avatar Wildan di dunia maya sehingga Wildan nampak eksis, berinteraksi, dan berkomunikasi dengan orang lain. Kini teman Wildan banyak. Baik dari teman ayah, teman mama, dan teman adek. Teman-teman tersebut menerima eksistensi Wildan, berinteraksi dan berbicara dengan avatar Wildan. Apa dayaku bila itu bisa membuat ayah merasa kehidupan Wildan sama dengan kehidupan kami??.

Mama tidak bisa membicarakan ini lebih jauh lagi.

Tidak ada komentar: